Seni wayang adalah sebuah kesenian tradisional indonesia warisan para leluhur. hingga ada yang menulis bahwa wayang sudah ada sejak 1500 th. sebelum Masehi, orang lebih mengenal wayang dari pulau jawa. dalam pementasan seni wayang sering di lakukan malam hari selain itu membutuhkan banyak orang mulai dari dalang ,sinden hingga penoton yang umumnya dari masyarakat sekitar lokasi pangelaran wayang kulit berlangsung.
Pada tanggal 5 – 7 Juli 2012 yang lalu telah berlangsung Gelaran Festival Dalang Bocah (FDB) 2012 di Meseum Bank Indonesia yang di buka oleh Wakil Presiden Indonesia. dalam acara terdapat lomba dalang bocah ,pesertanya hadir dari berapa daerah indonesia mereka berlomba – lomba menunjukkan aksi bermain wayang di hadapan para juri yang berkompeten dalam seni wayang dan kegiatan pedalangan.
Hal yang membuatku binggung bagi mana juri menilai aksi dalang bocah tersebut, bukankah bocah itu anak kecil yang masih berimajinasi dengan apa yang di lakukan, dalam hal ini dengan wayang di hadapannya. kalau mengikuti standar dalang mungkin akan mengurangi hak anak untuk berimajinasi dengan Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan. untuk melakukan regenerasi dalang yang mumpuni butuh pendidikan berkelanjutan dari bocah kepada masa remaja.
Dalam seluruh cerita wayang terdapat nasihat – nasihat yang yang menekankan prilaku berbuat baik, kebutuhan kreasi wayang dalam dunia teknologi informasi terasa sangat perlu ketika Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan.asal aspek pesan yang luhur dalam seni wayang masih melekat . Karena menurutku wayang merupakan kesenian yang mengandung unsur yang dapat menjaga moralitas bangsa.
Melihat dari jenis-jenis wayang di Indonesia sangatlah beragam, hal ini ku ketahui bahwa wayang hampir ada di setiap daerah indonesia dengan nama dan bahan wayang yang berbeda ,namun dalam eksistennya, seni wayang tak lepas dari teknologi informasi seperti televisi dan radio.
Bagi yang merasa masih kanak - kanak di era-90 ,pernah ada sosok wayang golek dari jawa barat yang menjadi tokoh idola anak indonesia, dengan bantuan media televisi serta ceritanya yang lucu dan imajinatif membuat anak - anak menyukainya, hingga Si Cepot tidak hanya di kenal orang jawa barat sebagai tokoh wayang golek namun bagi anak indonesia Si Cepot adalah sosok yang menghibur di tengah gempuran tokoh -tokoh kartun dari luar negeri.
Sebagai penguna teknologi informasi kebanggaanku terhadap wayang semakin meningkat ketika ada komunitas berbasis teknologi informasi E- Wayang yang mempunyai ide memperkenalkan dan menyebarkan ide wayang digital, meningkatkan komunitas pecinta dan pengrajin wayang digital, membuat perangkat lunak e-wayang yang menyediakan media pertunjukan untuk mendalang digital, dan membuat media penggunaan e-wayang secara luas. hal ini di utarakan ketika E- Wayang ingin mendapatkan dana hibah yang di berikan oleh ciptamedia.org
Hal di atas dapat memberikan ruang yang luas pada anak untuk mengexplore Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan, anak bisa mendownload sketsa wayang untuk membuat wayang sendiri dari bahan yang sederhana seperti kertas tebal sehingga secara tidak langsung timbul dalam diri anak rasa suka dengan kesenian wayang , selain itu anak bisa melihat komik wayang tanpa harus susah - susah memperolehnya , dan tak kalah pentingnya adalah peran serta orang tua untuk memberikan ruang pada anak untuk tampil mendalang dalam lingkup terkecil yakni keluarga.
Maka peran penting keluarga , pelaku media informasi serta seniman dan masyarakat pencinta seni wayang harus selalu bersinergi , agar anak - anak indonesia sebagai penerus seni wayang dan pedalangan di berikan kemudah berkreasi dan menikmati seni Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan.